Kelopak pohon sakura tidak berhenti berjatuhan biarpun malam semakin l dịch - Kelopak pohon sakura tidak berhenti berjatuhan biarpun malam semakin l Việt làm thế nào để nói

Kelopak pohon sakura tidak berhenti

Kelopak pohon sakura tidak berhenti berjatuhan biarpun malam semakin larut, seakan-akan tidak ada yang dapat menghentikan mereka untuk terus menari sampai musim sakura berhenti, sama seperti perang yang tak akan pernah berakhir sampai ada pihak lain yang hancur.

Saya sama sekali tak dapat tidur karena memikirkan masalah siang tadi, ia pun membuka jendela kamar untuk mendapatkan udara malam, wajah ayunya tampak bersinar di atas cahaya bulan.

"Mikazuki, kalau memang kau pelakunya, kenapa kau lakukan semua itu?"

"Supaya aku dapat menarik perhatianmu, Aruji-sama. Ah bukan, sepertinya aku boleh hanya memanggilmu Saya"

Terkejut, Saya segera menoleh ke belakang.

Tapi apa yang terjedi selanjutnya sungguh di luar dugaan, si pelaku memegang dagu Saya dan memeluk Saya dari belakang.

Aroma tubuh ini... adalah aroma milik Mikazuki Munechika.

"Mu-Munechika... Kau ma-masih hidup?" tanya Saya terbata-bata "Dan penyerangan Benteng Toyotomi pada Era Tokagawa adalah kau?"

"Ya, itu semua betul apa adanya Saya" jawab Mikazuki sambil membenamkan wajahnya di leher Saya "Dan aroma tubuhmu harum sekali. Haruskah aku mencicipi dirimu?" tanya Mikazuki sambil mencium leher Saya.

Untuk sesaat Saya masih shok begitu mengetahui bahwa Mikazuki Munechika masih hidup, namun kecupan di lehernya menyadarkan dirinya.

"LEP- AAKKHHH!"

Mikazuki mendorong tubuh Saya hingga jatuh ke alas futon.

Cahaya rembulan dari jendela yang terbuka menampakan wajah Mikazuki lebih jelas. Warna matanya masih sama tetapi ada kesan mengerikan di dalamnya, kulitnya sepucat mayat, wajah tenangnya kini dihiasi dengan semacam ekspresi yang tak dapat Saya jelaskan.

Mulut Mikazuki mengucapkan suatu mantra aneh yang membuat tubuh Saya terasa lemas... Tenaga untuk berbicara telah menghilang dari mulutnya, tubuhnya terasa panas seakan ada sesuatu yang terbakar dalam dirinya.

"Nah, Saniwa Saya" panggil Mikazuki dengan nada 'aneh', membuat Saya semakin ketakutan ketika Mikazuki melepaskan pakaiannya sendiri serta seluruh kain yang menutupi tubuh Saya.

"Izinkan aku untuk menjadi lelaki pertama yang menyentuh anda."

.

.

(Ganti lagu, Lorde-Everybody Wants To Rule The World dari Assasin Creed)

.

.

Peluh menyelimuti tubuh polos saya yang terekspose tanpa sehelai benang pun, tangan lemasnya berusaha untuk menarik rambut Mikazuki supaya si empunya berhenti menjilati daerah intimnya.

Tangan Mikazuki mengelus paha kirinya secara perlahan, membuat Saya semakin tak berdaya dengan sentuhan dari Mikazuki. Berbagai bercak kemerahan bekas hisapan dan gigitan menghiasi daerah atas tubuh Saya.

Air mata menggenang di mata Saya. Ia sangat ketakutan, malu, marah dan tak berdaya atas apa yang saat ini terjadi padanya. Semakin lama lidah Mikazuki menari semakin liar di daerah intimnya.

"Aaahhhhh~~~"

Cairan aneh keluar dari daerah intim Saya, mengotori wajah tampan nan mengerikan milik Mikazuki. Senyum 'aneh' kembali muncul di wajah Mikazuki ketika dilihatnya Bahwa Saya sudah tak memiliki tenaga lagi untuk melawan.

"Saya, kau sungguh cantik" puji Mikazuki sambil menelan seluruh cairan milik Saya yang mengotori wajahnya. Melihat mantan majikannya begitu tak berdaya, kalau saja saat ini dia masih seorang tachi, tentu saja ia akan langsung berhenti menodai majikannya.

Tapi sayangnya ia sudah bukan lagi seorang toudan...

Karena saat ini, ia adalah iblis yang 10 kali lebih kuat dibandingkan kebiishi. Dirinya yang dulu sudah hancur, jiwanya telah dicemari oleh kegelapan. Jiwa yang tercemar oleh kegelapan tak memiliki tempat untuk kembali ke surga dan emosi yang terus dibawa oleh jiwa tersebut akan merubahnya menjadi makhluk lain.

Ya, sekarang ia adalah The Devil of Moon atau lebih tepatnya Raja iblis yang menguasai bulan. Sialnya hari ini adalah bulan purnama, seluruh kekuatan Mikazuki terbuka pada saat purnama datang, sungguh sial nasibmu Saya.

Saya memejamkan kedua matanya, takut untuk mengetahui apa yang akan terjadi setelah ini. Ia dapat merasakan Mikazuki memainkan puting dadanya, menghisap, memelintir, menjilat dan menggigit dadanya.

Air mata kini membasahi kedua pipinya.

"Shhh... jangan menangis"

Mikazuki menjilati air mata yang keluar dari pelupuk mata Saya. Tangannya bergerak lembut mengelap pipi Saya. Mikazuki kembali mencium bibir Saya yang lebam, namun kali ini dengan lembut dan penuh perasaan.

Lidah mereka beradu (Saya berusaha untuk mengeluarkan lidah Mikazuki dari mulutnya) sampai Mikazuki berhasil mendominasi mulut Saya, mengabsen giginya satu per satu, menelan saliva milik sang gadis sampai Saya terpaksa ikut menelan saliva milik Mikazuki.

Saya merasakan jari-jari nakal Mikazuki memasuki daerah intimnya.

Sesaat rasa sakit menyelimuti seluruh tubuhnya, tak lama kemudian jari-jari nakal Mikazuki menemukan 'titik' yang membuat Saya mengeluh nikmat.

"Ukh, hiks.. Ahhh..." desah Saya di sela tangisnya.

Tetapi apa yang terjadi selanjutnya sungguh tak berperasaan...

Sebuah benda besar masuk dengan paksa ke dalam tubuh Saya sampai Saya membuka kedua matanya, rasa sakitnya membuat Saya beberapa saat lupa cara untuk bernapas. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini lebih sakit dibandingkan ketika ia mengalami patah tulang rusuk saat ia masih kecil.

Saat ia masih kecil...

"AAAA- uhmp!"

Mikazuki menyumpal mulut Saya dengan ciuman penuh nafsu. Saya yang cuma bisa pasrah diperkosa memfokuskan perhatiannya pada ciuman penuh nafsu dari Mikazuki, berusaha untuk melupakan rasa sakitnya.

"Saya, kau sungguh sempit. Ahh.. kau berdarah! Aku sangat senang karena akulah yang mengambil keperawananmu! Hihihi, aku harap kita bisa bercinta seperti ini setiap malam."

"Diam kau! Ini bukan bercinta!" balas Saya yang mendadak memiliki kekuatan untuk bicara.

Mikazuki membulatkan kedua matanya karena terkejut, tak lama kemudian cekikikan kecil keluar dari mulutnya "Hahaha... Rupanya kau masih punya banyak tenaga untuk berbicara. Nah, keluarkan semua desahanmu! Sudah lama aku tak mendengar nyanyianmu, aruji-sama." Kata Mikazuki diselingi sedikit cemooh.

Mikazuki mulai menggerakan pinggulnya, ia juga memegang pinggang Saya supaya kejantanannya tak lepas dari bagian intim milik Saya.

Desahan sakit telah berubah menjadi desahan nikmat di mulut kedua orang dalam kamar gelap tersebut. Namun si gadis tetap berusaha untuk mempertahankan harga dirinya sebagai Saniwa Sage.

"Lepa- ahh... lepaskan aku, ukhh... setan berengsek!" Bentak Saya di sela desahan nikmatnya.

"Ara ara, masih melawan rupanya."

Hentakan dari Mikazuki semakin kasar pada titik prostatnya, membuat Saya semakin mendesah antara sakit dan nikmat.

"Aku membencimu" kata Saya

"Benarkah?"

"Aku membencimu!"

"Fufufu~ wanita selalu mengatakan kebalikan dari ucapannya"

"Pergilah dari hidupku!"

Hentakan demi hentakan terus berlanjut bersamaan dengan sumpah serapah yang Saya katakan, bagi Mikazuki ini adalah sebuah hiburan yang unik. Ia sudah tidur dengan banyak wanita semenjak ia berubah menjadi iblis namun tak ada yang lebih menarik dibandingkan mantan majikannya yang satu ini.

"Saya, aku datang..."

Baik Saya maupun Mikazuki mengeluarkan cairan bukti hasrat mereka secara bersamaan, cairan hasrat milik Mikazuki membanjiri tubuh dalam Saya. Keduanya berbaring di futon untuk beberapa saat sampai Mikazuki pulih kembali.

.

(Music is ended here)

.

Mikazuki segera mengenakan pakaiannya kembali, sepertinya ia sudah tahu cara untuk mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia menyelimuti tubuh Saya dengan selimut futon "Selamat malam aruji-sama" bisik Mikazuki di telinga Saya.

Ia mencium pipi Saya dan...

SYUUTTTT

CRAAAASSSSHHHHH

"Ouch! Saya, kau sungguh nakal."

Tangan kirinya tergores oleh pisau yang Saya entah bagaimana berhasil sembunyikan darinya. Menggunakan seluruh kekuatan yang tersisa di tubuhnya, Saya bangkit berdiri dan mulai menyerang Mikazuki, tak peduli dengan cairan putih yang keluar dari lubang intimnya.

Pertarungan kecil terjadi di antara mereka berdua, Saya menyerang Mikazuki meski tenaganya mulai lenyap. Mikazuki menangkis semua serangan Saya hanya dengan tangan kosong.

"Percuma saja Saya" kata Mikazuki "Sekarang ini kau terlalu lemah unt-"

Kali ini perutnya yang menerima goresan kecil, sepertinya meremehkan orang yang lebih lemah memang tidak baik.

"Pergi dari sini sekarang juga!"

Bentakan Saya menyadarkan dirinya dari keterkejutannya.

"Baiklah. Oyasumi Nasai, aruji-sama"

Sosok Mikazuki Munechika menghilang di balik kegelapan malam, Meninggalkan Saya dalam kesendirian. Perlahan tubuh Saya ambruk karena kelelahan. Tetapi pikirannya tak mau berhenti berjalan...

Apabila apa yang tertulis di dalam naskah Hagoromo Gitsune benar apa adanya, berarti bukan hanya Mikazuki saja, tapi Tsurumaru, Taroutachi, Jiroutachi dan Hotarumaru masih hidup.

Air mata menggenang kembali, tangisan antara sedih dan bahagia atas masih hidupnya para tachinya serta tangisan rasa malu yang baru saja terjadi padanya tak dapat ia tahan kembali.

"Mikazuki Munechika, aku akan membuhmu!" sumpahnya penuh emosi.

Mulai besok, ia dan semua pedangnya harus bersiap untuk menghadapi pertempuran yang 10 kali lebih kejam dibandingkan pertempuran melawan kebiishi, yaitu perang melawan kawan sendiri.

For the sake of this world,

You must have no heart for regret..
0/5000
Từ: -
Sang: -
Kết quả (Việt) 1: [Sao chép]
Sao chép!
Các cánh hoa của cây hoa anh đào không ngừng tumbling khi đêm nhận được trễ, nếu như không có gì có thể ngăn chặn chúng tiếp tục nhảy múa cho đến khi mùa giải của sakura ngừng, cũng giống như cuộc chiến sẽ không bao giờ kết thúc cho đến khi có một đảng đã bị phá hủy.Tôi hoàn toàn có thể không ngủ vì những suy nghĩ của vấn đề trong thời gian cuối cùng, ông đã mở các cửa sổ để có được không khí đêm, vẻ đẹp của khuôn mặt trông phát sáng trên ánh trăng."Mikazuki, nếu thực sự bạn là thủ phạm, tại sao bạn làm tất cả những gì?""Vì vậy mà tôi có thể vẽ perhatianmu, Aruji như nhau. Ah không, có vẻ như tôi có thể chỉ cần gọi cho tôi "Ngạc nhiên, tôi ngay lập tức xem xét lại.Nhưng những gì terjedi TWAS unpredictably, kẻ đang nắm giữ cằm và ôm tôi từ phía sau.Hương thơm của nội dung này... một mùi thơm sở hữu Mikazuki Munechika."Mu-Munechika... Ông còn ma-vẫn còn sống? "hỏi My tật nói lắp" và trường pháo đài Toyotomi vào thời đại của Tokagawa là bạn? ""Vâng, đó là tất cả rất tốt cho những gì nó là tôi" trả lời Mikazuki trong khi hoà nhập khuôn mặt của mình ở cổ của tôi, "và hương thơm của xác thịt thơm một lần. Nên tôi nếm thử mình? "hỏi Mikazuki trong khi hôn cổ của tôi.Cho một thời điểm tôi đã quá sốc để tìm hiểu rằng Mikazuki Munechika còn sống, nhưng một peck trên cổ của mình làm cho anh ta."LEP-AAKKHHH!"Mikazuki đẩy cơ thể của tôi cho đến khi sụt giảm vào các ổ cắm của các futon.Ánh sáng của Mặt Trăng từ một cửa sổ mở, Hiển thị rõ ràng hơn Mikazuki mặt. Màu sắc của đôi mắt của cô vẫn giống nhau nhưng có là một ấn tượng khủng khiếp trong đó, cơ quan sepucat da của mình, lặng lẽ bây giờ phải đối mặt được trang trí với hình thức biểu hiện mà tôi không thể giải thích.Mikazuki miệng mouthing một chính tả lạ làm cơ thể của tôi cảm thấy nhao... Năng lượng để nói chuyện đã biến mất từ miệng của mình, cơ thể của mình cảm thấy nhiệt như thể một cái gì đó đốt cháy bên trong anh ta."Vâng, My Saniwa" Mikazuki gọi giai điệu 'lạ', làm cho tôi ngày càng lo ngại khi phát hành Mikazuki riêng của mình và tất cả vải bao gồm cơ thể của tôi."Cho phép tôi là người đàn ông đầu tiên để liên lạc bạn."..(Thay thế bài hát, Lorde-tất cả mọi người muốn để cai trị thế giới từ của Assasin Creed)..Mồ hôi bảo hiểm của tôi cơ thể đồng bằng một vạch trần bằng mà không có một sợi duy nhất, tay lemasnya Mikazuki tóc cố kéo để cho chủ sở hữu đã ngừng liếm intimnya khu vực.Tay stroking Mikazuki đùi trái của cô từ từ, làm cho tôi ngày càng bất lực với một liên lạc của Mikazuki. Các số liên lạc cựu đỏ điểm và khu vực cắn trên tô điểm cho cơ thể của tôi.Nước mắt welling trong mắt tôi. Ông là sợ, xấu hổ, giận dữ và quyền lực hơn những gì đang xảy ra với cô ấy. Dài lưỡi Mikazuki nhảy múa wildly daerah ngày càng intimnya."Aaahhhhh ~ ~ ~"Cairan aneh keluar dari daerah intim Saya, mengotori wajah tampan nan mengerikan milik Mikazuki. Senyum 'aneh' kembali muncul di wajah Mikazuki ketika dilihatnya Bahwa Saya sudah tak memiliki tenaga lagi untuk melawan."Saya, kau sungguh cantik" puji Mikazuki sambil menelan seluruh cairan milik Saya yang mengotori wajahnya. Melihat mantan majikannya begitu tak berdaya, kalau saja saat ini dia masih seorang tachi, tentu saja ia akan langsung berhenti menodai majikannya.Tapi sayangnya ia sudah bukan lagi seorang toudan...Karena saat ini, ia adalah iblis yang 10 kali lebih kuat dibandingkan kebiishi. Dirinya yang dulu sudah hancur, jiwanya telah dicemari oleh kegelapan. Jiwa yang tercemar oleh kegelapan tak memiliki tempat untuk kembali ke surga dan emosi yang terus dibawa oleh jiwa tersebut akan merubahnya menjadi makhluk lain.Ya, sekarang ia adalah The Devil of Moon atau lebih tepatnya Raja iblis yang menguasai bulan. Sialnya hari ini adalah bulan purnama, seluruh kekuatan Mikazuki terbuka pada saat purnama datang, sungguh sial nasibmu Saya.Saya memejamkan kedua matanya, takut untuk mengetahui apa yang akan terjadi setelah ini. Ia dapat merasakan Mikazuki memainkan puting dadanya, menghisap, memelintir, menjilat dan menggigit dadanya.Air mata kini membasahi kedua pipinya."Shhh... jangan menangis"Mikazuki menjilati air mata yang keluar dari pelupuk mata Saya. Tangannya bergerak lembut mengelap pipi Saya. Mikazuki kembali mencium bibir Saya yang lebam, namun kali ini dengan lembut dan penuh perasaan.Lidah mereka beradu (Saya berusaha untuk mengeluarkan lidah Mikazuki dari mulutnya) sampai Mikazuki berhasil mendominasi mulut Saya, mengabsen giginya satu per satu, menelan saliva milik sang gadis sampai Saya terpaksa ikut menelan saliva milik Mikazuki.Saya merasakan jari-jari nakal Mikazuki memasuki daerah intimnya.Sesaat rasa sakit menyelimuti seluruh tubuhnya, tak lama kemudian jari-jari nakal Mikazuki menemukan 'titik' yang membuat Saya mengeluh nikmat."Ukh, hiks.. Ahhh..." desah Saya di sela tangisnya.Tetapi apa yang terjadi selanjutnya sungguh tak berperasaan...Sebuah benda besar masuk dengan paksa ke dalam tubuh Saya sampai Saya membuka kedua matanya, rasa sakitnya membuat Saya beberapa saat lupa cara untuk bernapas. Rasa sakit yang ia rasakan saat ini lebih sakit dibandingkan ketika ia mengalami patah tulang rusuk saat ia masih kecil.Saat ia masih kecil..."AAAA- uhmp!"Mikazuki menyumpal mulut Saya dengan ciuman penuh nafsu. Saya yang cuma bisa pasrah diperkosa memfokuskan perhatiannya pada ciuman penuh nafsu dari Mikazuki, berusaha untuk melupakan rasa sakitnya."Saya, kau sungguh sempit. Ahh.. kau berdarah! Aku sangat senang karena akulah yang mengambil keperawananmu! Hihihi, aku harap kita bisa bercinta seperti ini setiap malam.""Diam kau! Ini bukan bercinta!" balas Saya yang mendadak memiliki kekuatan untuk bicara.Mikazuki membulatkan kedua matanya karena terkejut, tak lama kemudian cekikikan kecil keluar dari mulutnya "Hahaha... Rupanya kau masih punya banyak tenaga untuk berbicara. Nah, keluarkan semua desahanmu! Sudah lama aku tak mendengar nyanyianmu, aruji-sama." Kata Mikazuki diselingi sedikit cemooh.Mikazuki mulai menggerakan pinggulnya, ia juga memegang pinggang Saya supaya kejantanannya tak lepas dari bagian intim milik Saya.Desahan sakit telah berubah menjadi desahan nikmat di mulut kedua orang dalam kamar gelap tersebut. Namun si gadis tetap berusaha untuk mempertahankan harga dirinya sebagai Saniwa Sage."Lepa- ahh... lepaskan aku, ukhh... setan berengsek!" Bentak Saya di sela desahan nikmatnya."Ara ara, masih melawan rupanya."Hentakan dari Mikazuki semakin kasar pada titik prostatnya, membuat Saya semakin mendesah antara sakit dan nikmat."Aku membencimu" kata Saya"Benarkah?""Aku membencimu!""Fufufu~ wanita selalu mengatakan kebalikan dari ucapannya""Pergilah dari hidupku!"Hentakan demi hentakan terus berlanjut bersamaan dengan sumpah serapah yang Saya katakan, bagi Mikazuki ini adalah sebuah hiburan yang unik. Ia sudah tidur dengan banyak wanita semenjak ia berubah menjadi iblis namun tak ada yang lebih menarik dibandingkan mantan majikannya yang satu ini."Saya, aku datang..."Baik Saya maupun Mikazuki mengeluarkan cairan bukti hasrat mereka secara bersamaan, cairan hasrat milik Mikazuki membanjiri tubuh dalam Saya. Keduanya berbaring di futon untuk beberapa saat sampai Mikazuki pulih kembali.
.

(Music is ended here)

.

Mikazuki segera mengenakan pakaiannya kembali, sepertinya ia sudah tahu cara untuk mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia menyelimuti tubuh Saya dengan selimut futon "Selamat malam aruji-sama" bisik Mikazuki di telinga Saya.

Ia mencium pipi Saya dan...

SYUUTTTT

CRAAAASSSSHHHHH

"Ouch! Saya, kau sungguh nakal."

Tangan kirinya tergores oleh pisau yang Saya entah bagaimana berhasil sembunyikan darinya. Menggunakan seluruh kekuatan yang tersisa di tubuhnya, Saya bangkit berdiri dan mulai menyerang Mikazuki, tak peduli dengan cairan putih yang keluar dari lubang intimnya.

Pertarungan kecil terjadi di antara mereka berdua, Saya menyerang Mikazuki meski tenaganya mulai lenyap. Mikazuki menangkis semua serangan Saya hanya dengan tangan kosong.

"Percuma saja Saya" kata Mikazuki "Sekarang ini kau terlalu lemah unt-"

Kali ini perutnya yang menerima goresan kecil, sepertinya meremehkan orang yang lebih lemah memang tidak baik.

"Pergi dari sini sekarang juga!"

Bentakan Saya menyadarkan dirinya dari keterkejutannya.

"Baiklah. Oyasumi Nasai, aruji-sama"

Sosok Mikazuki Munechika menghilang di balik kegelapan malam, Meninggalkan Saya dalam kesendirian. Perlahan tubuh Saya ambruk karena kelelahan. Tetapi pikirannya tak mau berhenti berjalan...

Apabila apa yang tertulis di dalam naskah Hagoromo Gitsune benar apa adanya, berarti bukan hanya Mikazuki saja, tapi Tsurumaru, Taroutachi, Jiroutachi dan Hotarumaru masih hidup.

Air mata menggenang kembali, tangisan antara sedih dan bahagia atas masih hidupnya para tachinya serta tangisan rasa malu yang baru saja terjadi padanya tak dapat ia tahan kembali.

"Mikazuki Munechika, aku akan membuhmu!" sumpahnya penuh emosi.

Mulai besok, ia dan semua pedangnya harus bersiap untuk menghadapi pertempuran yang 10 kali lebih kejam dibandingkan pertempuran melawan kebiishi, yaitu perang melawan kawan sendiri.

For the sake of this world,

You must have no heart for regret..
đang được dịch, vui lòng đợi..
 
Các ngôn ngữ khác
Hỗ trợ công cụ dịch thuật: Albania, Amharic, Anh, Armenia, Azerbaijan, Ba Lan, Ba Tư, Bantu, Basque, Belarus, Bengal, Bosnia, Bulgaria, Bồ Đào Nha, Catalan, Cebuano, Chichewa, Corsi, Creole (Haiti), Croatia, Do Thái, Estonia, Filipino, Frisia, Gael Scotland, Galicia, George, Gujarat, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Hungary, Hy Lạp, Hà Lan, Hà Lan (Nam Phi), Hàn, Iceland, Igbo, Ireland, Java, Kannada, Kazakh, Khmer, Kinyarwanda, Klingon, Kurd, Kyrgyz, Latinh, Latvia, Litva, Luxembourg, Lào, Macedonia, Malagasy, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Myanmar, Mã Lai, Mông Cổ, Na Uy, Nepal, Nga, Nhật, Odia (Oriya), Pashto, Pháp, Phát hiện ngôn ngữ, Phần Lan, Punjab, Quốc tế ngữ, Rumani, Samoa, Serbia, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovak, Slovenia, Somali, Sunda, Swahili, Séc, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thái, Thổ Nhĩ Kỳ, Thụy Điển, Tiếng Indonesia, Tiếng Ý, Trung, Trung (Phồn thể), Turkmen, Tây Ban Nha, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Việt, Xứ Wales, Yiddish, Yoruba, Zulu, Đan Mạch, Đức, Ả Rập, dịch ngôn ngữ.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: